Inilah Hewan-hewan Pemakan Manusia Paling Terkenal
Sebagian  besar hewan predator dapat dan akan melihat manusia sebagai mangsa yang  sesuai, di dalam situasi yang tepat. Namun, "pemakan manusia" sejati,  ialah hewan individu yang lebih memilih daging manusia daripada daging  lain, dan itu sangat jarang terjadi.
Daftar dibawah ini adalah pilihan dari beberapa kasus terburuk dari pemakan manusia yang tercatat dalam sejarah.
  10. The lions of Njombe
Kita  mulai daftar ini dengan kasus terparah dari singa pemakan manusia.  Sekelompok singa besar lebih memilih daging manusia daripada makanan  yang lain.

 Terjadi  pada tahun 1932, di Tanzania dekat kota Njombe. Sekelompok singa datang  dan membunuh masyarakat setempat dengan brutal. Sejarah mengatakan  bahwa singa dikendalikan oleh seorang dukun dari sebuah suku setempat,  bernama Matamula Mangera, yang mengirim singa-singa besar yang mengamuk  sebagai senjata balas dendam terhadap warga Tanzania setelah Matamula  Mangera digulingkan dari jabatannya.
Para  kepala suku begitu takut akan singa pemakan manusia yang Mangera kirim.  Mereka memohon Matamula Mangera untuk menjadi pemimpin bangsa lagi,  tapi ia menolak. Singa-singa itu terus menyerang dan akhirnya merenggut  1.500 nyawa manusia (ada yang mengatakan lebih dari 2000).
Serangan  singa terparah sepanjang sejarah, dan salah satu kasus terparah dari  serangan hewan yang pernah tercatat. Akhirnya, George Rushby, seorang  pemburu terkenal, memutuskan untuk mengakhiri serangan.
Dia  membunuh 15 singa, dan sisanya meninggalkan daerah itu dengan  sendirinya, akhirnya berakhirlah mimpi buruk. Tapi, tentu saja, penduduk  setempat yakin bahwa singa yang pergi begitu saja disebabkan oleh para  kepala suku yang sepakat untuk mengembalikan pekerjaan lama Matamula  Mangera.
 9. Two Toed Tom
Two  Toed Tom adalah seekor pemakan manusia yang sangat liar, dan sekarang  ini sulit untuk mengetahui bagian mana ceritanya yang nyata, dan mana  yang mitos. Two Toed Tom adalah buaya jantan raksasa yang berkeliaran di  rawa-rawa di perbatasan Alabama dan Florida sekitar tahun 1920.

Dia  kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan  meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki  'Two Toed Tom' oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan  jari-jari kakinya dalam perangkap besi.
Ia  memiliki panjang 4,5 meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan  buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka.  Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan  tentu saja manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di  air.
 Karena  Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi  peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang  petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tersebut  telah mengejar Tom selama 20 tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia  memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana  Tom sedang berada. Petani tersebut mengira masalah sudah selesai.
Ledakan  itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tersebut , kecuali  Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar  teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di  dekat rumahnya.
 Mereka  bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia  menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai  teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan  muncul di tepi danau.
 Memang  sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau  hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan  bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida  selama bertahun-tahun.
 Orang-orang  terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi  danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi  makhluk tersebut sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya.
Bagian  yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling  terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an,  ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang  sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu  ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
 8. Kesagake
Tercatat  binatang liar paling berbahaya di Jepang adalah Giant Hornet Jepang,  yang membunuh rata-rata 40 orang per tahun. Namun, predator terbesar,  dan paling kuat ditanah Jepang adalah Bear Brown, dan mungkin yang  paling brutal dalam sejarah adalah serangan beruang yang terjadi di desa  Sankebetsu, Hokkaido, pada tahun 1915.

 Pada  saat itu, Sankebetsu adalah sebuah desa pertama dengan penduduk yang  sangat sedikit dan berada di daerah liar. Kawasan itu dihuni oleh  beruang coklat, termasuk beruang jantan raksasa yang dikenal sebagai  Kesagake.
 Dahulu,  Kesagake datang ke Sankebetsu untuk memakan jagung panen penduduk  setempat. Terasa menjadi gangguan, dia ditembak oleh dua penduduk desa  dan melarikan diri ke pegunungan, ia dilaporkan terluka. Para penduduk  desa percaya bahwa, setelah ditembak, beruang akan takut pada manusia  dan menjauhi tanaman panen. Namun mereka salah.
Pada  tanggal 9 Desember 1915, Kesagake muncul lagi. Dia memasuki rumah  keluarga Ota, di mana istri petani sedang merawat bayinya sendirian.  Beruang itu menyerang bayi, membunuh bayi, lalu mengincar sang istri  petani.
 Dia  mencoba membela diri dengan melemparkan kayu bakar ke binatang itu,  namun akhirnya Kesagake menyeretnya ke hutan. Ketika orang-orang datang,  mereka menemukan lantai dan dinding yang berceceran darah.
Tiga  puluh orang pergi ke hutan, bertekad untuk membunuh beruang dan  menyelamatkan wanita malang itu. Mereka menemukan Kesagake dan  menembaknya lagi, tetapi mereka gagal untuk membunuhnya.
Hewan  itu lari dan mereka menemukan sebagian tubuh wanita yang telah dimakan  terkubur di bawah salju, di mana beruang telah menyimpan tubuh wanita  tersebut untuk dikonsumsi nanti.
Beruang  itu kemudian kembali ke peternakan keluarga Ota, dan penjaga bersenjata  dikirim untuk berjaga-jaga akan serangan Kesakage. Tapi strategi ini  meninggalkan celah di rumah lain yang tidak terlindungi, dan Kesagake  mengambil keuntungan dari celah ini, menyerang rumah keluarga pelaku  Curanmor Miyoke dan semua orang di dalamnya.
Meskipun  beberapa orang berhasil melarikan diri, dua anak tewas dan begitu juga  seorang wanita hamil, yang menurut saksi yang selamat, memohon untuk  kehidupan bayi yang dikandungnya kepada sang predator.
Tentu  saja, itu semua sia-sia, Kesagake membunuhnya juga. Ketika penjaga  menyadari kesalahan mereka dan kembali ke rumah Miyoke, mereka menemukan  mayat dari dua anak, wanita dan janin yang dikandungnya semua  tergeletak disekitar darah yang menutupi lantai.
Hanya  dalam dua hari, Kesagake telah membunuh enam orang. Para penduduk desa  ketakutan dan sebagian besar penjaga meninggalkan pekerjaan mereka  karena takut.
 Seorang  pemburu beruang terkenal, diberitahu tentang kejadian tersebut, dan ia  mengidentifikasi beruang tersebut sebagai Kesagake dan memberitahu bahwa  beruang itu benar-benar mengincar desa Sankebetsu.
Pada  awalnya ia menolak untuk berpartisipasi dalam perburuan, tetapi  akhirnya dia bergabung dengan grup dan dia adalah salah satu orang yang  akhirnya berhasil membunuh Kesagake.
Beruang  itu berukuran hampir tiga meter dengan berat 380 kg. Jenazah manusia  ditemukan di perutnya. Insiden mengerikan tidak berakhir di sana,  beberapa orang yang selamat dari serangan meninggal karena luka-luka.  Salah satu korban tenggelam di sungai.
Daerah  ini segera ditinggalkan oleh penduduk desa dan menjadi sebuah kota  hantu. Bahkan sampai saat ini, insiden Sankebetsu tetap menjadi serangan  binatang terburuk dalam sejarah Jepang, dan salah satu yang paling  brutal dalam sejarah.
 7. The New Jersey Shark
Serangan-serangan  hiu terjadi pada tahun 1916, pada waktu itu sedikit yang mengetahui  tentang jenis hiu yang menyerang, dan beberapa ilmuwan bahkan mengklaim  bahwa hiu itu tidak berbahaya sama sekali.

Ini  adalah salah satu dari sangat sedikit kasus nyata 'hiu makan orang'  yang dikenal sebagai serangan hiu dan sebagian besar mengenal sebagai  insiden yang terisolasi.
 Itu  semua terjadi di sepanjang pantai New Jersey, korban pertama adalah  seorang pria muda bernama Charles Vansant yang diserang di air yang  sangat dangkal saat berenang dengan anjing kesayangannya, beberapa  orang, termasuk keluarganya, menyaksikan serangan tersebut, dan penjaga  pantai bergegas untuk menyelamatkan pemuda itu.
Hiu  itu sangat ulet dan tampaknya mengikuti pergerakan penjaga pantai yang  berjaga di pantai. Gigi Hiu sudah memutus arteri femoralis Vansant dan  salah satu kakinya dicabik hiu tersebut, ia mengeluarkan banyak darah  dan akhirnya mati ditempat sebelum ia bisa dibawa ke rumah sakit.
Lima  hari kemudian, orang lain, Charles Bruder, diserang oleh ikan hiu yang  sama saat berenang jauh dari pantai. Pada awalnya dilaporkan oleh saksi  bahwa perahu merah telah terbalik, dalam kenyataannya, 'perahu merah'  adalah sebuah perahu yang bersimbah darah Bruder.
Hiu  itu menggigit putus kakinya. Ia diseret kembali ke pantai, di mana  tubuhnya yang hancur tampaknya menyebabkannya pingsan, tapi sudah  terlambat, ia sudah mati pada saat ia sampai ke pantai.
Walaupun  hiu telah terlihat selama beberapa hari, ilmuwan yang diberitahu  mengenai serangan ini mengklaim bahwa itu bukan serangan hiu, dan  mengatakan bahwa pelakunya mungkin ikan paus pembunuh atau kura-kura  laut.
 Serangan  berikutnya terjadi bukan di laut, tetapi dalam sebuah sungai dekat kota  Matawan. Sekali lagi, orang melaporkan melihat hiu di sungai, tapi  mereka diabaikan, sampai pada tanggal 12 Juli, seorang bocah berusia  sebelas tahun diserang saat berenang dan diseret kebawah air.
Beberapa  warga kota bergegas ke sungai, dan seorang pria bernama Stanley Fisher  terjun ke air untuk menemukan sisa-sisa anak itu, tapi dia juga diserang  oleh hiu dan meninggal karena luka-luka yang disebabkan serangan hiu.
Korban  terakhir adalah anak muda, hampir 30 menit setelah serangan terhadap  Stanley Fisher. Meskipun ia terluka parah, ia adalah satu-satunya korban  yang selamat.
 Pada tanggal 14 Juli seekor hiu putih raksasa betina ditangkap di Teluk Raritan dekat kota  Matawan. Dikatakan bahwa jenazah manusia ditemukan di perutnya. Tapi,  meskipun hiu tersebut dikira sebagai pemakan manusia, tidak semua orang  yakin akan dugaan tersebut .
 Saat  ini, ilmuwan percaya bahwa meskipun hiu putih raksasa mungkin adalah  pelaku atas dua serangan pertama, serangan sungai Matawan mungkin  dilakukan Bull Shark. Berbeda dengan hiu putih, Bull shark dapat  bertahan hidup di air tawar, dan merupakan spesies yang sangat agresif,  yang dianggap oleh sebagian orang sebagai hiu yang lebih berbahaya  daripada hiu putih.
 Meskipun  demikian, ini adalah awal dari reputasi mengerikan Hiu Putih sebagai  pemakan manusia. Setelah dikonfirmasi bahwa serangan Jersey adalah  perbuatan hiu, hiu menjadi pemakan manusia dalam sejarah.
Insiden  tersebut menginspirasi novel yang paling terkenal dari Peter Benchley,  Jaws, yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film oleh Steven  Spielberg. Bahkan saat ini, banyak orang yang setelah melihat film takut  untuk pergi ke dalam air laut, dan semuanya dimulai pada tahun 1916.
 6. The Bear of Mysore
Meskipun  Sloth Bear sering menganiaya penduduk di India, mereka sangat jarang  sekali memakan korban. Bahkan, mereka sama sekali jarang memakan daging,  dan lebih memilih untuk memakan rayap dan buah-buahan, dan sangat  menyukai madu. Namun, ada seekor Sloth Bear jahat yang menjadi pembunuh.

 Ada  beberapa cerita yang sangat aneh tentang asal-usul dari Mysore Killer  Bear, beberapa orang mengatakan bahwa beruang ini adalah seekor pejantan  dan awalnya ia menculik seorang gadis untuk dijadikan pasangannya.  Gadis itu diselamatkan oleh warga desa dan beruang dimasukan kedalam  lubang penyiksaan.
 Versi  lain mengatakan bahwa beruang ini adalah singa betina yang telah  dibunuh oleh manusia, dan ia menjadi pembunuh untuk membalas dendam.  Namun, sebagian besar ahli sekarang percaya bahwa beruang itu mungkin  terluka oleh manusia, dan hasilnya menjadi agresif.
Beruang  itu menyerang tiga lusin orang di negara Mysore India. Ciri khas Bear  Sloth, ia akan merobek wajah korban dengan cakar dan gigi tajamnya, dan  mereka yang selamat sering dibiarkan rusak.
12  dari korban meninggal, tiga dari mereka dimakan, sesuatu yang sangat  tidak biasa. Beruang itu akhirnya dibunuh oleh Kenneth Anderson, seorang  pemburu yang terkenal, walaupun binatang itu awalnya sangat sulit  ditaklukan.
 5. The Beast of Gevauden
Salah  satu pemakan manusia paling terkenal, serta yang paling misterius dari  semua yang pernah ada. Binatang ini meneror provinsi Gevauden, Perancis  1764-1767.

 Meskipun sering diakui sebagai serigala besar yang luar biasa, faktanya  binatang ini tidak pernah benar-benar berhasil teridentifikasi.  Dikatakan lebih besar daripada serigala normal, dengan warna bulu  kemerahan dan bau tak tertahankan, serta gigi lebih besar daripada  serigala normal.
 Makhluk  ini membunuh korban pertama (seorang gadis muda) pada bulan Juni 1764.  Ini adalah yang pertama dari serangkaian serangan yang sangat tidak  biasa, di mana binatang ini memburu manusia sebagai target utamanya dan  mengabaikan hewan ternak dan domestik.
210  manusia diserang, 113 korban meninggal, dan 98 yang dimakan olehnya.  Serangan itu begitu sering dan brutal. Banyak yang percaya bahwa makhluk  ini adalah setan yang diutus oleh Tuhan sebagai hukuman, yang lain  mengira itu adalah garou-loup, manusia serigala.
Meskipun  pandangan mainstream menyebutkan bahwa 'Binatang' itu mungkin hanya  serigala besar (atau beberapa serigala, karena beberapa laporan  menyebutkan dua binatang bukan satu), kenyataannya tetap bahwa deskripsi  makhluk tersebut tampaknya tidak cocok dengan serigala Eropa normal,  yang dikenal orang pada saat itu.
Beberapa  ahli percaya bahwa binatang ini mungkin berevolusi menjadi hyena. Hyena  sebenarnya predator yang sangat kuat dan mereka sering memangsa manusia  di Afrika dan beberapa bagian Asia.
Seekor  hyena jantan meneror Malawi baru-baru ini, memaksa ratusan orang  meninggalkan desa mereka. Sama seperti binatang Gevauden, hyena terkenal  akan gigi mereka yang kokoh dan memiliki bau yang kuat, dan mereka juga  lebih besar dan lebih kuat daripada serigala rata-rata.
Binatang  itu berhasil menghindari serangan pemburu bahkan tentara, menunjukkan  bahwa ia adalah seekor pemakan manusia licik legendaris, tapi akhirnya  dibunuh pada tahun 1767 oleh pemburu lokal Jean Chastel.
Sejarah  mengatakan bahwa Chastel menggunakan peluru perak untuk membunuh  makhluk itu, namun ini mungkin mitos. Setelah membuka perut makhluk itu,  Chastel menemukan sisa korban terakhir manusia.
 4. The Ghost and the Darkness
Pada  tahun 1898, Inggris memulai konstruksi jembatan kereta api di atas  sungai Tsavo di Kenya. Sembilan bulan berikutnya, para pekerja kereta  api yang malang menjadi target dari dua singa pemakan manusia.

 Singa  ini sangat besar, dengan ukuran panjang lebih dari 3 meter. Pada  awalnya, kedua singa menyeret orang-orang dari tenda pekerja, menyeret  mereka ke semak-semak dan melahap mereka di malam hari.
Namun  mereka menjadi lebih menakutkan, mereka bahkan tidak akan menyeret  korban mereka jauh dan akan memulai makan daging mereka hanya beberapa  meter dari tenda.
 Ukuran  mereka, keganasan dan kelicikan mereka begitu luar biasa hingga  masyarakat pribumi banyak yang mengira bahwa mereka bukanlah singa,  melainkan setan, atau mungkin reinkarnasi dari raja-raja lokal kuno yang  berusaha untuk mengusir penjajah Inggris.
Dua  ekor singa pemakan manusia ini berjuluk The Ghost dan The Darkness.  Pekerja begitu takut dan ratusan dari mereka melarikan diri dari Tsavo.  Pembangunan jembatan kereta api itu dihentikan, tidak seorang pun ingin  menjadi korban berikutnya sang "singa setan".
Akhirnya,  Chief Engineer yang bertanggung jawab atas proyek kereta api tersebut,  John Henry Patterson, memutuskan satu-satunya solusi adalah membunuh  sang singa setan yang sangat mengganggu proyek.
Dia  hampir saja terbunuh oleh si singa, tetapi akhirnya, ia berhasil  menembak singa yang pertama pada bulan Desember 1989, dan dua minggu  kemudian, ia berhasil menembak yang kedua.
Tercatat  , singa telah membunuh 140 orang. Patterson juga menemukan sarang sang  predator, sebuah gua dekat tepi sungai Tsavo, yang berisi banyak  sisa-sisa korban manusia, serta potongan pakaian dan ornamen.
Gua  ini masih ada hari ini. Meskipun banyak tulang yang telah diangkat,  dilaporkan masih banyak tulang yang masih berada di dalam. Beberapa ahli  baru-baru ini mengklaim bahwa singa hanya makan sekitar 35 korban  manusia.
 Tapi  ini bukan berarti mereka tidak membunuh banyak orang, seperti pemakan  manusia yang lain, mereka dilaporkan sering membunuh bahkan ketika tidak  lapar.
 Saat  ini, sang pemakan manusia ini dapat dilihat di Museum Field di Chicago,  dan pemerintah Kenya telah menyatakan minatnya untuk membangun sebuah  museum yang didedikasikan sepenuhnya untuk mereka.
 3. The Panar Leopard
Macan  tutul adalah 'kucing besar' yang terkecil, tapi itu bukan berarti  mereka kurang mematikan daripada 'kucing' yang lebih besar. Soal fakta,  macan tutul mungkin merupakan predator tertua. Bekas gigitan macan tutul  telah ditemukan dalam fosil tulang hominid, menunjukkan bahwa kucing  ini sudah memakan nenek moyang kita yang hidup pada lebih dari tiga juta  tahun yang lalu.
 
  Tapi  walaupun ada macan tutul dewasa yang mungkin akan melihat manusia  sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat, hanya beberapa dari  mereka menjadi 'pemakan manusia' sebenarnya yang lebih memilih daging  manusia atas makanan lainnya.
 Macan  tutul pemakan manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan  tutul Panar. Macan tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada  abad 20 awal. Ia merupakan macan yang paling aktif di provinsi Panar, di  mana dia membunuh lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua  paling produktif dalam sejarah.
Tampaknya  macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu  binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk  bertahan hidup.
 Ia  akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yang  terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar  adalah yang paling terkenal, ada pemakan manusia lain yang juga  ditakuti.
 Pemakan  manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan  manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yang sedang  dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang, sebelum dia  juga ditembak oleh Jim Corbett.
Lebih  kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari  singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling  mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim  bahwa jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh  kali lebih berbahaya.
 2. The Champawat Tigress
Selama  abad 19 akhir, di antara kawasan Nepal ke Himalaya pernah diteror oleh  pemakan-manusia paling terkenal dan produktif dari semua yang pernah  ada. Pria, wanita dan anak-anak, mereka disergap di hutan olehnya.

Serangan  itu begitu sering dan begitu mematikan sehingga lagi-lagi orang  menganggap binatang itu sebagai setan, dan bahkan hukuman dari para  dewa. Pelakunya adalah harimau Bengal yang telah ditembak oleh pemburu.  Dia berhasil melarikan diri, tetapi peluru telah menanggalkan dua taring  nya.
 Kesakitan  yang konstan, dan tidak dapat berburu mangsa yang biasa, harimau betina  itu menjadi pembenci dan pemakan manusia. Jumlah korban dari harimau  betina ini mencapai 200.
 Para  pemburu dikirim untuk membunuh binatang ini, tapi dia terlalu licik dan  jarang terlihat oleh mereka. Akhirnya, pemerintah Nepal memutuskan  untuk menyelesaikan problema yang cukup besar itu dan mengirim Tentara  Nasional untuk membunuh sang kucing pembunuh.
Selain  kasus binatang Gevauden(daftar 5), ini mungkin satu-satunya dalam  sejarah ketika tentara dianggap perlu untuk berurusan dengan binatang  pemakan manusia. Tapi mereka gagal menangkap si harimau betina ini.
Harimau  ini akhirnya terpaksa meninggalkan wilayah dan ia menyeberangi  perbatasan India, ke daerah Champawat dimana ia melanjutkan "pemburuan  manusia nya.
 Dilaporkan  bahwa setiap sehabis memakan manusia, dia akan menjadi lebih berani dan  lebih menakutkan, dan akhirnya, ia mulai menyerang di siang hari dan  berkeliaran di sekitar desa.
 Penduduk  tidak akan berani meninggalkan pondok mereka untuk bekerja, karena  mereka bisa mendengar suara auman sang pembunuh di hutan yg menunggu  mereka.
 Tetapi  pemakan manusia ini bernasib sama, pada akhirnya, satu orang memutuskan  untuk mengakhiri pemerintahan sang harimau betina. Orang ini bernama  Jim Corbett, yang (ironisnya) akan menjadi salah satu pencetus pertama  program pelestarian harimau.
 Kemudian  Corbett menceritakan tentang bagaimana dia menemukan harimau betina  dengan hanya mengikuti jejak darah dan kaki dari korban terbarunya,  seorang gadis remaja.
 Corbett  adalah seorang yang pemberani, tetapi ia merasa ngeri melihat  pemandangan mengerikan tersebut, Corbett menembak harimau betina di  tahun 1911. Orang-orang setempat sangat lega, bersyukur dan mereka  menganggap Corbett sebagai seseorang yang suci.
Pada  saat itu, tercatat harimau betina ini telah membunuh 436 orang, dan  mungkin bisa lebih banyak lagi karena banyak korban yang hilang. Dia  merupakan individu pemakan manusia yang paling produktif dalam Sejarah.
Bukan  hanya itu, dia tercatat sebagai makhluk pembunuh terbanyak dan  menyaingi pembunuh versi manusia. Hanya satu pembunuh versi manusia yang  dikatakan menyaingi harimau betina Champawat, seorang Hongaria terkenal  bernama Countess Bathory Erzebet yang dikenal sebagai 'Tigress dari  Csejte'
 1. Gustave
Semua  pemakan manusia terhebat telah tiada, kecuali satu. Di Afrika, hidup  seekor pemakan manusia pada zaman kita sekarang, buaya Nil jantan  berukuran enam meter dan berat sekitar satu ton.
Dia  adalah buaya Nil terbesar yang pernah hidup, serta individu predator  terbesar di seluruh benua Afrika, dan menurut penduduk asli dan Patrice  Faye (seorang naturalis Perancis yang telah bertahun-tahun mencoba  menangkap pemakan manusia ini), dia telah membunuh lebih dari 300 orang  sampai sekarang.

 Meski  masih hidup dan aktif, buaya yang dijuluki "Gustave" oleh Faye telah  menjadi legenda. Bahkan ada sebuah film yg terinspirasi oleh cerita  buaya tersbut.
 Penduduk  pribumi mengatakan dia membunuh manusia atas dasar kesenangan, bukan  hanya untuk makanan, dia membunuh beberapa orang dalam setiap serangan,  dan kemudian menghilang selama berbulan-bulan, atau bahkan  bertahun-tahun, dan muncul lagi ditempat lain hanya untuk membunuh.
Tidak  ada yang bisa memprediksi kapan atau di mana ia akan muncul berikutnya.  Ia juga dikatakan memiliki nafsu makan yang mengerikan, dan rumor  mengatakan bahwa ia membunuh dan melahap sebuah kuda nil jantan dewasa  (binatang yang sangat berbahaya dan kuat yang paling menghindari buaya).
Tubuh  sang buaya membawa bekas luka yang tak terhitung jumlahnya. Diantaranya  luka yg dibuat oleh pisau, tombak dan bahkan senjata api. Sebuah bintik  hitam di bagian atas kepalanya adalah satu-satunya bekas luka peluru  yang tersisa dan seharusnya peluru tersebut dapat mengakhiri  'pemerintahannya'. Tapi semua pemburu dan bahkan, sekelompok prajurit  bersenjata telah gagal untuk membunuhnya.
Faye  sendiri berusaha untuk menangkap Gustave dengan membangun perangkap  besar di air, tapi, meskipun buaya itu muncul, dia tidak pernah  mendekati perangkap yang dibuat Faye.
Dia  hanya berenang di sekitarnya, 'seolah-olah mengejek calon penculiknya'.  Dilaporkan berumur lebih dari 60 tahun, Gustave mungkin terlalu  berpengalaman dan pintar untuk ditipu, sehingga nampaknya Gustave akan  melanjutkan 'pemburuannya' dan mungkin, akan menjadi pemakan orang yang  paling produktif sepanjang sejarah.
Tidak  seperti cara pada zaman harimau betina Champawat, Patrice Faye tidak  lagi ingin membunuh Gustave. Dia ingin melindungi dia dari pembalasan  manusia dengan menangkap Gustave hidup-hidup dan menjaga dia di dalam  kandang yang aman.
 Faye  berharap dapat menyelamatkan nyawa manusia serta pemakan manusia itu  sendiri, dan mungkin menggunakannya sebagai bibit untuk membantu  pelestarian buaya Nil. Sebuah pagar telah dibangun di Taman Nasional  Ruzizi Burundi, menunggu moment penangkapan pemakan manusia terbesar di  zaman kita
 
0 komentar:
Posting Komentar